Monday 21 December 2009

Almost 3:00 am

Hoaaam..
Now its almost 3am, and i just cant sleep well..
Aduh, gimana ini? Besok kan musti bangun pagi-pagi..
Tapi kepala rasanya sakit banget, kalo tiap malem selalu begini sampe pagi..
Ya Allah, Engkau selalu bersamaku, ringankan rasa sakitku..
Cuma pengen banget bisa tidur nyenyak tiap malem, ga sakit kaya gini..
Mau ngobrol tapi orang-orang udah pada tidur, kasian mama tiap malem pun harus ikutan bangun, padahal gw udah nyuruh nyokap tidur aja dan berusaha meyakinkan dia kalo gw akan baik-baik aja, but she doesnt believe and she always guiding me like a baby..
Kalo gw bisa milih orang yg bisa masuk surga nanti, gw pasti akan pilih nyokap.. Dan gw cuma bisa berdoa semoga Allah mengabulkan..
Amin...
Anyway, gw ngetik pake hape nih, tetep aja ga bisa tidur juga..
Ampun ampuuun..
Semoga besok lancar..
Cpetan kek smua urusan ini selesai, biar gw ga nyusahin mama terus..
Biar bisa kuliah lagi tanpa stres mikirin ini.. Huhu..
Satu-satunya alasan yg bikin gw ga nyesel kuliah di gundar mungkin adalah..
♥ Tomi Anggoro ♥
♥ he's my superhero ♥
dia yg selalu ngasih support di masa-masa sulit gw..
I think words is not enough to write about him..
He's perfect (for me)
and i love him.. So much..
Nity nite :)

Wednesday 9 December 2009

Efek Psikologis Facebook bagi Kesehatan Mental

Beberapa waktu lalu muncul laporan mengenai tanda-tanda orang kecanduan Facebook atau situs jejaring sosial lainnya, misalnya Anda mengubah status lebih dari dua kali sehari dan rajin mengomentari perubahan status teman. Anda juga rajin membaca profil teman lebih dari dua kali sehari meski ia tidak mengirimkan pesan atau men-tag Anda di fotonya.

Laporan terbaru dari The Daily Mail menyebutkan, kecanduan situs jejaring sosial seperti Facebook atau MySpace juga bisa membahayakan kesehatan karena memicu orang untuk mengisolasikan diri. Meningkatnya pengisolasian diri dapat mengubah cara kerja gen, membingungkan respons kekebalan, level hormon, fungsi urat nadi, dan merusak performa mental. Hal ini memang
bertolak belakang dengan tujuan dibentuknya situs-situs jejaring sosial, di mana pengguna diiming-imingi untuk dapat menemukan teman-teman lama atau berkomentar mengenai apa yang sedang terjadi pada rekan Anda saat ini.

Suatu hubungan mulai menjadi kering ketika para individunya tak lagi menghadiri social gathering, menghindari pertemuan dengan teman-teman atau keluarga, dan lebih memilih berlama-lama menatap komputer (atau ponsel). Ketika akhirnya berinteraksi dengan rekan-rekan, mereka menjadi gelisah karena "berpisah" dari komputernya.

Si pengguna akhirnya tertarik ke dalam dunia artifisial. Seseorang yang teman-teman utamanya adalah orang asing yang baru ditemui di Facebook atau Friendster akan menemui kesulitan dalam berkomunikasi secara face-to-face. Perilaku ini dapat meningkatkan risiko kesehatan yang serius, seperti kanker, stroke, penyakit jantung, dan dementia (kepikunan), demikian
menurut Dr Aric Sigman dalam The Biologist, jurnal yang dirilis oleh The Institute of Biology.

Pertemuan secara face-to-face memiliki pengaruh pada tubuh yang tidak terlihat ketika mengirim e-mail. Level hormon seperti oxytocin yang mendorong orang untuk berpelukan atau saling berinteraksi berubah, tergantung dekat atau tidaknya para pengguna. Beberapa gen, termasuk gen yang berhubungan dengan sistem kekebalan dan respons terhadap stres, beraksi secara berbeda, tergantung pada seberapa sering interaksi sosial yang dilakukan seseorang dengan yang lain.

Menurutnya, media elektronik juga menghancurkan secara perlahan-lahan kemampuan anak-anak dan kalangan dewasa muda untuk mempelajari kemampuan sosial dan membaca bahasa tubuh. "Salah satu perubahan yang paling sering dilontarkan dalam kebiasaan sehari-hari penduduk Inggris adalah pengurangan interaksi dengan sesama mereka dalam jumlah menit per hari. Kurang dari dua dekade, jumlah orang yang mengatakan bahwa tidak ada orang yang dapat diajak berdiskusi mengenai masalah penting menjadi berlipat."

Kerusakan fisik juga sangat mungkin terjadi. Bila menggunakan mouse atau memencet keypad ponsel selama berjam-jam setiap hari, Anda dapat mengalami cidera tekanan yang berulang-ulang. Penyakit punggung juga merupakan hal yang umum terjadi pada orang-orang yang menghabiskan banyak waktu duduk di depan meja komputer. Jika pada malam hari Anda masih sibuk mengomentari
status teman Anda, Anda juga kekurangan waktu tidur. Kehilangan waktu tidur dalam waktu lama dapat menyebabkan kantuk berkepanjangan, sulit berkonsentrasi, dan depresi dari sistem kekebalan. Seseorang yang menghabiskan waktunya di depan komputer juga akan jarang berolahraga sehingga kecanduan aktivitas ini dapat menimbulkan kondisi fisik yang lemah, bahkan obesitas.

Tidak heran jika Dr Sigman mengkhawatirkan arah dari masalah ini. "Situs jejaring sosial seharusnya dapat menjadi bumbu dari kehidupan sosial kita, namun yang kami temukan sangat berbeda. Kenyataannya situs-situs tersebut tidak menjadi alat yang dapat meningkatkan kualitas hidup, melainkan alat yang membuat kita salah arah," tegasnya.

Namun, bila aktivitas Facebook Anda masih sekadar sign in, mengonfirmasi friend requests, lalu sign out, tampaknya Anda tak perlu khawatir bakal terkena risiko kanker, stroke, bahkan menderita pikun.

Sumber : http://mustrundie.wordpress.com/2009/05/18/efek-psikologis-facebook-bagi-kesehatan-mental/

Tuesday 8 December 2009

Tips Dan Trik Cara Belajar Yang Baik Untuk Ujian / Ulangan Pelajaran Sekolah Bagi Siswa SD, SMP, SMA Serta Mahasiswa

Belajar merupakan hal yang wajib dilakukan oleh para pelajar dan mahasiswa. Belajar pada umumnya dilakukan di sekolah ketika jam pelajaran berlangsung dibimbing oleh Bapak atau Ibu Guru. Belajar yang baik juga dilakukan di rumah baik dengan maupun tanpa pr / pekerjaan rumah. Belajar yang dilakukan secara terburu-buru akibat dikejar-kejar waktu memiliki dampak yang tidak baik.

Berikut ini adalah tips dan triks yang dapat menjadi masukan berharga dalam mempersiapkan diri dalam menghadapi ulangan atau ujian :

1. Belajar Kelompok
Belajar kelompok dapat menjadi kegiatan belajar menjadi lebih menyenangkan karena ditemani oleh teman dan berada di rumah sendiri sehingga dapat lebih santai. Namun sebaiknya tetap didampingi oleh orang dewasa seperti kakak, paman, bibi atau orang tua agar belajar tidak berubah menjadi bermain. Belajar kelompok ada baiknya mengajak teman yang pandai dan rajin belajar agar yang tidak pandai jadi ketularan pintar. Dalam belajar kelompok kegiatannya adalah membahas pelajaran yang belum dipahami oleh semua atau sebagian kelompok belajar baik yang sudah dijelaskan guru maupun belum dijelaskan guru.

2. Rajin Membuat Catatan Intisari Pelajaran
Bagian-bagian penting dari pelajaran sebaiknya dibuat catatan di kertas atau buku kecil yang dapat dibawa kemana-mana sehingga dapat dibaca di mana pun kita berada. Namun catatan tersebut jangan dijadikan media mencontek karena dapat merugikan kita sendiri.

3. Membuat Perencanaan Yang Baik
Untuk mencapai suatu tujuan biasanya diiringi oleh rencana yang baik. Oleh karena itu ada baiknya kita membuat rencana belajar dan rencana pencapaian nilai untuk mengetahui apakah kegiatan belajar yang kita lakukan telah maksimal atau perlu ditingkatkan. Sesuaikan target pencapaian dengan kemampuan yang kita miliki. Jangan menargetkan yang yang nomor satu jika saat ini kita masih di luar 10 besar di kelas. Buat rencana belajar yang diprioritaskan pada mata pelajaran yang lemah. Buatlah jadwal belajar yang baik.

4. Disiplin Dalam Belajar
Apabila kita telah membuat jadwal belajar maka harus dijalankan dengan baik. Contohnya seperti belajar tepat waktu dan serius tidak sambil main-main dengan konsentrasi penuh. Jika waktu makan, mandi, ibadah, dan sebagainya telah tiba maka jangan ditunda-tunda lagi. Lanjutkan belajar setelah melakukan kegiatan tersebut jika waktu belajar belum usai. Bermain dengan teman atau game dapat merusak konsentrasi belajar. Sebaiknya kegiatan bermain juga dijadwalkan dengan waktu yang cukup panjang namun tidak melelahkan jika dilakukan sebelum waktu belajar. Jika bermain video game sebaiknya pilih game yang mendidik dan tidak menimbulkan rasa penasaran yang tinggi ataupun rasa kekesalan yang tinggi jika kalah.

5. Menjadi Aktif Bertanya dan Ditanya
Jika ada hal yang belum jelas, maka tanyakan kepada guru, teman atau orang tua. Jika kita bertanya biasanya kita akan ingat jawabannya. Jika bertanya, bertanyalah secukupnya dan jangan bersifat menguji orang yang kita tanya. Tawarkanlah pada teman untuk bertanya kepada kita hal-hal yang belum dia pahami. Semakin banyak ditanya maka kita dapat semakin ingat dengan jawaban dan apabila kita juga tidak tahu jawaban yang benar, maka kita dapat membahasnya bersama-sama dengan teman. Selain itu

6. Belajar Dengan Serius dan Tekun
Ketika belajar di kelas dengarkan dan catat apa yang guru jelaskan. Catat yang penting karena bisa saja hal tersebut tidak ada di buku dan nanti akan keluar saat ulangan atau ujian. Ketika waktu luang baca kembali catatan yang telah dibuat tadi dan hapalkan sambil dimengerti. Jika kita sudah merasa mantap dengan suatu pelajaran maka ujilah diri sendiri dengan soal-soal. Setelah soal dikerjakan periksa jawaban dengan kunci jawaban. Pelajari kembali soal-soal yang salah dijawab.

7. Hindari Belajar Berlebihan
Jika waktu ujian atau ulangan sudah dekat biasanya kita akan panik jika belum siap. Jalan pintas yang sering dilakukan oleh pelajar yang belum siap adalah dengan belajar hingga larut malam / begadang atau membuat contekan. Sebaiknya ketika akan ujian tetap tidur tepat waktu karena jika bergadang semalaman akan membawa dampak yang buruk bagi kesehatan, terutama bagi anak-anak.

8. Jujur Dalam Mengerjakan Ulangan Dan Ujian
Hindari mencontek ketika sedang mengerjakan soal ulangan atau ujian. Mencontek dapat membuat sifat kita curang dan pembohong. Kebohongan bagaimanapun juga tidak dapat ditutup-tutupi terus-menerus dan cenderung untuk melakukan kebohongan selanjutnya untuk menutupi kebohongan selanjutnya. Anggaplah dengan nyontek pasti akan ketahuan guru dan memiliki masa depan sebagai penjahat apabila kita melakukan kecurangan.

Semoga tips cara belajar yang benar ini dapat memberikan manfaat untuk kita semua, amin.

Sumber : http://politeknikcitrawidyaedukasi.wordpress.com/2010/01/15/tips-dan-trik-cara-belajar-yang-baik-untuk-ujian-ulangan-pelajaran-sekolah-bagi-siswa-sd-smp-sma-serta-mahasiswa/

Sunday 6 December 2009

Bersyukur

Pada suatu hari ada seorang gadis buta yg sangat membenci dirinya sendiri. Karena kebutaannya itu. Tidak hanya terhadap dirinya sendiri, tetapi dia juga membenci semua orang kecuali kekasihnya.

Kekasihnya selalu ada disampingnya untuk menemani dan menghiburnya. Dia berkata akan menikahi gadisnya itu kalau gadisnya itu sudah bisa melihat dunia.

Suatu hari, ada seseorang yang mendonorkan sepasang mata kepada gadisnya itu Yang akhirnya dia bisa melihat semua hal, termasuk kekasih gadisnya itu .

Kekasihnya bertanya kepada gadisnya itu , ” Sayangggg … sekarang kamu sudah bisa melihat dunia. Apakah engkau mau menikah denganku?” Gadis itu terguncang saat melihat bahwa kekasihnya itu ternyata buta. Dan dia menolak untuk menikahi si pria pacar-nya itu yg selama ini sudah sangat setia sekali mendampingi hidupnya selama si gadis itu buta matanya.

Dan akhirnya si Pria kekasihnya itu pergi dengan meneteskan air mata, dan kemudian menuliskan sepucuk surat singkat kepada gadisnya itu, “Sayangku, tolong engkau jaga baik-baik ke-2 mata yg telah aku berikan kepadamu.”

* * * * *

Kisah di atas memperlihatkan bagaimana pikiran manusia berubah saat status dalam hidupnya berubah. Hanya sedikit orang yang ingat bagaimana keadaan hidup sebelumnya dan lebih sedikit lagi yang ingat terhadap siapa harus berterima kasih karena telah menyertai dan menopang bahkan di saat yang paling menyakitkan.

Hari ini sebelum engkau berpikir untuk mengucapkan kata- kata kasar Ingatlah akan seseorang yang tidak bisa berbicara.

Sebelum engkau mengeluh mengenai cita rasa makananmu, Ingatlah akan seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan.

Sebelum engkau mengeluh tentang suamimu, ingatlah akan seseorang yang menangis kepada Tuhan untuk meminta penyembuhan sehingga suaminya TIDAK LUMPUH seumur hidup.

Hari ini sebelum engkau mengeluh tentang hidupmu, Ingatlah akan seseorang yang begitu cepat pergi ke alam kubur dengan masih menyertakan kemiskinannya.

Sebelum engkau mengeluh tentang anak-anakmu Ingatlah akan seseorang yang begitu mengharapkan kehadiran seorang anak, tetapi tidak mendapatnya.

Dan ketika engkau lelah dan mengeluh tentang pekerjaanmu Ingatlah akan para penganguran, orang cacat dan mereka yang menginginkan pekerjaanmu.

Dan ketika beban hidup tampaknya akan menjatuhkanmu, pasanglah senyuman di wajahmu dan berterima kasihlah pada Tuhan karena engkau masih hidup dan ada di dunia ini.

Hidup adalah anugerah, syukurilah, jalanilah, nikmatilah dan isilah hidup ini dengan sesuatu yg bermanfaat untuk umat manusia.

NIKMATILAH dan BERI YANG TERBAIK DI SETIAP DETIK DALAM HIDUPMU, KARENA ITU TIDAK AKAN TERULANG LAGI untuk waktumu selanjutnya..

Semangat untuk teman-teman yang sedang dalam masa sulit, always remember that God always there beside you, don't forget to pray everytime :)
love, anggie

Pertumbuhan BlackBerry di Indonesia

Monday, 01 June 2009

Pertumbuhan layanan BlackBerry di Indonesia terus meningkat signifikan akhir-akhir ini. Informasi dari Research in Motion (RIM) selaku penyedia teknologi BlackBerry menyatakan bahwa pertumbuhan penggunaan layanan tersebut di Indonesia merupakan yang tertinggi di antara negara-negara lain di kawasan Asia Pasifik.
Saat ini saja diperkirakan ada sekitar tiga ratus ribu lebih pengguna layanan BlackBerry dari tiga operator yang menyediakan layanannya di Indonesia, yaitu Indosat, Telkomsel, serta Excelcomindo Pratama (XL). Jumlah tersebut sangat mencengangkan mengingat harga perangkat ini relatif lebih mahal dibandingkan dengan perangkat seluler lainnya.
Merebaknya penggunaan layanan BlackBerry tentunya juga tidak terlepas dari berbagai upaya yang dilakukan oleh tiga operator tersebut. Tidak hanya dari sisi fungsionalnya saja, tetapi juga upaya mereka menjadikan penggunaan BlackBerry sebagai bagian dari gaya hidup.
Hal ini sudah terbukti nyata. Pemakaian BlackBerry sudah tidak mengenal batas usia, pekerjaan, ataupun atribut-atribut status sosial lainnya. Apalagi sejak operator mampu menyediakan inovasi layanan BlackBerry dengan basis tarif yang kian terjangkau.
Tingginya tingkat permintaan akan BlackBerry, jelas tak mampu sepenuhnya dipenuhi operator. Banyak pengguna BlackBerry menggunakan perangkat tidak resmi atau BM (black market). Artinya, penggunanya tidak membeli perangkat BlackBerry tersebut dari operator sebagai penyedia resmi perangkat dan layanan BlackBerry.
Tumbuhnya BlackBerry BM tersebut juga tidak terlepas dari kurangnya pemahaman calon pengguna mengenai karakteristik layanan BlackBerry sendiri. Calon pengguna yang masih awam rata-rata berpikiran bahwa pemakaian layanan BlackBerry dianggap sama dengan menggunakan layanan telpon biasa.
Menurut pengguna awam, proses menggunakan BlackBerry cukup dengan membeli perangkat handset, beli kartu/SIM card dari salah satu operator, kemudian diaktivasi, dan siap digunakan. Bahkan banyak yang tidak mengetahui adanya unique identity yang disebut dengan PIN dan IMEI.
Kalaupun pengguna awam mengenal PIN dan IMEI, rata-rata hanya tahu dari sisi istilahnya saja karena sering mendengar dari teman, relasi atau saudaranya yang terlebih dahulu menggunakan layanan BlackBerry. Banyak di antara calon pengguna, yang tidak mengetahui atau memahami bahwa di dalam penyediaan layanan BlackBerry ada keterkaitan beberapa pihak. Pihak disini termasuk operator selaku penyedia jaringan, penggunanya sendiri serta tentunya RIM selaku penyedia teknologi layanan BlackBerry.
Ketidaktahuan mengenai hal ini, acapkali membuat pengguna beranggapan bahwa bila perangkat BlackBerrynya mengalami masalah yang ada kaitannya dengan PIN dan IMEI (misalnya suspend), penyelesaiannya cukup hanya melalui operator saja. Padahal permasalahan yang ada kaitannya dengan PIN dan IMEI seperti yang dialami oleh beberapa pengguna, harus dirujuk kembali kepada RIM. Hanya RIM yang mempunyai data dan mengetahui secara pasti peredaran PIN dan IMEI yang resmi dari satu perangkat BlackBerry.
Peningkatan penggunaan BlackBerry yang sangat pesat,dan tidak diimbangi dengan pemahaman yang cukup dari calon pengguna mengenai layanan BlackBerry sendiri, pada akhirnya akan mendorong keberadaan pasar gelap atau jalur penjualan BlackBerry tidak resmi.

Ini seolah menjadi "berkah" bagi para pedagang perangkat seluler. Di satu sisi, banyak calon pengguna yang kurang paham mengenai layanan BlackBerry, namun ingin memiliki dan menggunakan layanan BlackBerry. Di sisi lain, penjualan perangkat BlackBerry tidak resmi ini juga menawarkan margin keuntungan yang sangat menggiurkan.
Selain selisih harga yang cukup besar dibandingkan perangkat resmi yang dijual operator, perputaran bisnis ini juga sangat cepat. Munculnya beberapa kasus dari pengguna BlackBerry yang mengalami masalah dengan PIN dan IMEInya, sebenarnya juga dipicu oleh "kelihaian" para penjual handset dalam memanfaatkan ketidaktahuan para calon pengguna.
Untuk mengantisipasi dan meminimalkan kemungkinan munculnya kasus BlackBerry yang bermasalah tentunya dituntut peran serta antara calon pengguna dengan para operator di Indonesia, termasuk dengan RIM selaku pihak penyedia teknologi BlackBerry.
Pengguna diharapkan lebih jeli dan tidak tergoda untuk membeli perangkat BlackBerry di luar jalur penjualan resmi yang dimiliki oleh operator dan jalur resmi lainnya yang telah ditunjuk oleh operator. Jangan melupakan faktor keamanan dan kenyamanan. Terutama bila hanya karena tergiur harga perangkat yang lebih murah, ditunjang dengan adanya kemudahan berlangganan BlackBerry dengan tarif harian, mingguan, atau bulanan.
Tidak ada jaminan BlackBerry Anda akan selalu bekerja dengan baik. Mungkin saja esok BlackBerry Anda akan bermasalah dengan PIN dan IMEInya. Tentunya Anda tidak menginginkan hal ini terjadi, bukan?
Selain terjamin dari sisi keamanan dan kenyamanan, pembelian perangkat BlackBerry melalui operator, akan memberikan jaminan purna jual yang lebih baik. Hal ini didapatkan karena adanya kepastian mengenai keaslian perangkat BlackBerry.
BlackBerry Anda akan mendapatkan garansi resmi dari RIM yang berlaku setahun penuh. Selain itu, Anda juga akan mendapatkan kemudahan untuk bisa melakukan upgrade system dan perbaikan BlackBerry pada saat BlackBerry Anda bermasalah. Dengan memilih perangkat BlackBerry resmi dari operator, artinya Anda sudah menentukan sendiri bahwa BlackBerry Anda memiliki resiko kecil bahkan terbebas dari fenomena PIN dan IMEI bermasalah yang banyak terjadi akhir-akhir ini
Operator sebenarnya juga sudah mulai mengintensifkan program edukasi atau pembelajaran mengenai perlunya pemakaian BlackBerry resmi ini. Mereka sudah tidak sekadar mendorong aktifitas penjualan yang berorientasi profit semata, operator juga menyadari sepenuhnya bahwa tanpa mendorong upaya edukasi ini, penggunaan BlackBerry tidak resmi akan terus berlangsung. Pada akhirnya operator juga yang akan kena getahnya. Komplain pelanggan akan terus meningkat, dan yang paling terasa tentunya adalah "tidak bergeraknya" unit BlackBerry resmi yang dijualnya.
Padahal, target penjualan unit BlackBerry resmi merupakan salah satu obligasi yang dibebankan oleh RIM kepada setiap operator. Yang justru masih menjadi tanda tanya besar kalangan pengguna BlackBerry adalah masih minimnya peranan dan perhatian dari pihak RIM.
Terasa tidak masuk akal, di kala jumlah pengguna layanan BlackBerry di Indonesia tumbuh dengan demikian pesatnya, RIM belum juga membuka kantor perwakilan (apalagi service center) di Indonesia. Semua seolah diserahkan kepada para operator, termasuk untuk sejumlah kasus kerusakan dan ter-suspend-nya perangkat BlackBerry yang dialami oleh pelanggan.
Sejujurnya, kita harus mengakui bahwa sangat tidak adil bila semua penanganan permasalahan BlackBerry tersebut harus ditimpakan seluruhnya kepada operator. Oleh karena itu, alangkah baiknya bila pengguna BlackBerry mendukung penuh langkah yang dilakukan oleh para operator untuk mendorong agar RIM secepatnya menyediakan layanan pelanggan (service center) bagi pengguna BlackBerry di Indonesia.

Sumber : http://www.chip.co.id/gadgets/pertumbuhan-blackberry-di-indonesia.html

Marketing Management in Practice

Sumber : http://detiker.com/sales-marketing/marketing-strategy/Page-4.html

Selasa, 27 Januari 2009 23:32
Teknologi telah mengubah dunia bisnis menjadi lebih cepat dan efisien. Bahkan, di beberapa industri, teknologi telah menjadi keunggulan bersaing. Perkembangan teknologi yang begitu cepat memaksa setiap pelaku usaha untuk berpikir bagaimana menjadikan teknologi sebagai keunggulan bersaing di pasar.
Proses bisnis harus mengalami reengineering agar pemanfaatan teknologi informasi sebagai pendukung fungsi bisnis khususnya pemasaran menjadi fit.
Pembicaraan tentang bagaimana e-Business dan Internet mengubah praktik pemasaran telah menjadi isu penting dalam pengembangan ilmu pemasaran. Isu ini akan membawa transformasi pemasaran secara dramatis, dan akhirnya akan mengarahkan pada kinerja bisnis yang superior.
Setelah gagalnya bisnis dotcom pada 2000-an, dampak potensi teknologi informasi dievaluasi kembali, sehingga menghasilkan sebuah potensi transformasi di bidang pemasaran. Teknologi informasi memiliki peranan penting dalam mendukung dan meningkatkan praktik bisnis dan pemasaran.
Perusahaan di Indonesia terutama B to B telah menggunakan e-Marketing sebagai pelengkap saluran pemasaran tradisional dan juga memiliki peluang sebagai keunggulan bersaing.
Sebelum strategi penggabungan teknologi informasi dilakukan, kita harus mengetahui praktik-praktik pemasaran terbaru. Berdasarkan kerangka contemporary marketing practices (CMP), praktik pemasaran dibedakan dalam empat tipe:
• Transaction Marketing (TM), pendekatan tradisional 4P untuk menarik pelanggan pada segmen pasar tertentu. Misalnya, consumer banking salah satu bank di Indonesia hanya berfokus pada aktivitas eksternal termasuk iklan.
• Database Marketing (DM), penggunaan alat database untuk memilih khalayak sasaran pada segmen tertentu. Misalnya, perusahaan consumer goods mengembangkan sebuah database pelanggan dan mengintegrasikan database dengan aktivitas pemasaran eksternal.
• Interaction Marketing (IM), pengembangan interaksi personal antara karyawan dan pelanggan individu. Misalnya, pelayanan profesional seperti klinik kesehatan atau kantor bantuan hukum di mana pelayananya didasarkan pada interaksi face-to-face.
• Network Marketing (NM), pengembangan hubungan antara pelanggan dan perusahaan melalui jaringan. Misalnya, untuk meningkatkan pelayanan, pabrikan otomotif membangun sebuah hubungan bisnis dengan perusahaan yang bergerak di jasa keuangan.
Meskipun praktik TM, DM, IM, dan NM berbeda, bukan berarti mereka berdiri sendiri. Kerangka CMP menyarankan keempat hal tersebut untuk saling terintegrasi pada level yang berbeda atau bahka saling melengkapi.
Namun, perkembangan e-Business dan Internet telah mengubah kerangka CMP. Perubahan tersebut mempertimbangkan asosiasi praktik pemasaran dengan IT-enabled interactivity. Kemudian muncul aspek kelima dari CMP yaitu e-Marketing.
Dalam hal ini e-Marketing (eM) merupakan aspek pemasaran dengan menggunakan Internet dan teknologi interaktif untuk menciptakan media dialog antara perusahaan dan pelanggan yang teridentifikasi.
Dan, eM dikarakteristikkan sebagai aspek yang bergantung pada teknologi untuk meningkatkan interaktivitas dan ini yang membedakan dengan keempat aspek lainnya. Selain itu, eM melibatkan sebuah dialog secara elektronis yang memberikan akses informasi kepada pelanggan individu, dan sebagai akibatnya, penggunaan teknologi interaktif akan memberikan informasi tentang pelanggan kepada perusahaan. Karena itu eM didukung oleh teknologi interaktif lainnya yang berhubungan dengan customer relationship management, aktivitas penjualan, penelitian, analisis, dan perencanaan.
Bahkan, eM juga terhubung dengan praktik pemasaran DM, NM, dan IM. Sebagai contoh, eM focus terhadap dialog real time yang dimungkinkan dan dimediasi oleh teknologi informasi, dan juga pengembangan dari DM. Komunikasi yang tercipta bukan satu arah, melainkan memanfaatkan data pelanggan agar lebih personal dan interaktif.
Sama halnya dengan DM, eM juga mampu berkolaborasi dengan NM, pelanggan dan perusahaan dapat dihubungkan secara elektronis, dan ini berimplikasi terhadap terciptanya sebuah produk atau layanan yang lebih customize.
Penetrasi eM ke dalam bisnis proses atau aktivitas pemasaran memang membutuhkan pengetahuan yang cukup. Dan, eM merupakan cara baru untuk berkompetisi yang berdampak pada peningkatan kinerja perusahaan. Akan lebih baik jika program pengadopsian teknologi ke dalam praktik pemasaran akan mengungkapkan sisi kesulitannya, terutama dari sisi sumber daya manusia.
Entrepreneurial (Kewirausahaan)
Entrepreneur (wirausahawan) adalah seseorang yang mempunyai kreativitas suatu bisnis baru dalam menghadapi resiko dan ketidakpastian yang bertujuan untuk pencapaian laba dan pertumbuhan usaha berdasarkan identifikasi peluang dan mendayagunakan sumber-sumber serta memodali peluang tersebut.

Pengertian Entrepreneur (wirausahawan) dari berbagai sumber:

(Kasmir, 2007 : 18)
Secara sederhana arti wirausahawan (entrepreneur) adalah orang yang berjiwa berani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan Berjiwa berani mengambil resiko artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti.


(Entrepreneurship Center at Miami University of Ohio)
Kewirausahaan sebagai proses mengidentifikasi, mengembangkaan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasila akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi resiko atau ketidakpastian.

Peter F. Drucker
Kewirausahaan merupakan kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Pengertian ini mengandung maksud bahwa seorang wirausahan adalah orang yang memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru, berbeda dari yang lain. Atau mampu menciptakan sesuatu yang berbeda dengan yang sudah ada sebelumnya.

Zimmerer
Kewirausahaan sebagai suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (usaha).

Kesimpulan lain dari kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang berbeda nilainya dengan menggunakan usaha dan waktu yang diperlukan, memikul resiko finansial, psikologi dan sosial yang menyertainya, serta menerima balas jasa moneter dan kepuasan pribadi.

Sedikit perbedaan persepsi wirausaha dan wiraswasta harus dipahami, terutama oleh para pengajar agar arah dan tujuan pendidikan yang diberikan tidak salah. Jika yang diharapkan dari pendidikan yang diberikan adalah sosok atau individu yang lebih bermental baja atau dengan kata lain lebih memiliki kecerdasan emosional (EQ) dan kecerdasarn advirsity (AQ) yang berperan untuk hidup (menghadapi tantangan hidup dan kehidupan) maka pendidikan wiraswasta yang lebih tepat. Sebaliknya jika arah dan tujuan pendidikan adalah untuk menghasilkan sosok individu yang lebih lihai dalam bisnis atau uang, atau agar lebih memiliki kecerdasan finansial (FQ) maka yang lebih tepat adalah pendidikan wirausaha. Karena kedua aspek itu sama pentingnya, maka pendidikan yang diberikan sekarang lebih cenderung kedua aspek itu dengan menggunakan kata wirausaha. Persepsi wirausaha kini mencakup baik aspek finansial maupun personal, sosial, dan profesional. (Soesarsono, 2002 : 48)

Ciri-ciri entrepreneur:
• mempunyai hasrat untuk selalu bertanggung jawab bisnis dan sosial
• komitmen terhadap tugas
• memilih resiko yang moderat
• merahasiakan kemampuan untuk sukses
• cepat melihat peluang
• orientasi ke masa depan
• selalu melihat kembali prestasi masa lalu
• sikap haus terhadap “money”
• skill dalam organisasi
• toleransi terhadap ambisi
• fleksibilitas tinggi

Wirausahawan yang berhasil mempunyai standar prestasi (n Ach) tinggi. Potensi kewirausahaan tersebut dapat dilihat sebagai berikut : (Masykur, Winardi)
1. Kemampuan inovatif
2. Toleransi terhadap kemenduaan (ambiguity)
3. Keinginan untuk berprestasi
4. Kemampuan perencanaan realistis
5. Kepemimpinan berorientasi pada tujuan
6. Obyektivitas
7. Tanggung jawab pribadi
8. Kemampuan beradaptasi (Flexibility)
9. Kemampuan sebagai pengorganisator dan administrator
10. Tingkat komitmen tinggi (survival)


Jenis Kewirausahaan (Williamson, 1961)

1. Innovating Entrepreneurship
Bereksperimentasi secara agresif, trampil mempraktekkan transformasi-transformasi atraktif.
2. Imitative Entrepreneurship
Meniru inovasi yang berhasil dari para Innovating Entrepreneur.
3. Fabian Entrepreneurship
Sikap yang teramat berhati-hati dan sikap skeptikal tetapi yang segera melaksanakan
peniruan-peniruan menjadi jelas sekali, apabila mereka tidak melakukan hal tersebut,
mereka akan kehilangan posisi relatif pada industri yang bersangkutan.
4. Drone Entrepreneurship
Drone = malas. Penolakan untuk memanfaatkan peluang-peluang untuk
melaksanakan perubahan-perubahan dalam rumus produksi sekalipun hal tersbut
akan mengakibatkan mereka merugi diandingkan dengan produsen lain.

Di banyak negara berkembang masih terdapat jenis entrepreneurship yang lain yang
disebut sebagai Parasitic Entrepreneurship, dalam konteks ilmu ekonomi disebut sebagai
Rent-seekers (pemburu rente). (Winardi, 1977)

Proses Kewirausahaan

Tahap-tahap Kewirausahaan
Secara umum tahap-tahap melakukan wirausaha :
(1) Tahap memulai, tahap di mana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, diawali dengan melihat peluang usaha baru yang mungkin apakah membuka usaha baru, melakukan akuisisi, atau melakukan franchising. Juga memilih jenis usaha yang akan dilakukan apakah di bidang pertanian, industri / manufaktur / produksi atau jasa.
(2) Tahap melaksanakan usaha atau diringkas dengan tahap "jalan", tahap ini seorang wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait dengan usahanya, mencakup aspek-aspek : pembiayaan, SDM, kepemilikan, organisasi, kepemimpinan yang meliputi bagaimana mengambil resiko dan mengambil keputusan, pemasaran, dan melakukan evaluasi.
(3) Mempertahankan usaha, tahap di mana wirausahawan berdasarkan hasil yang telah dicapai melakukan analisis perkembangan yang dicapai untuk ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi yang dihadapi
(4) Mengembangkan usaha, tahap di mana jika hasil yang diperoleh tergolong positif atau mengalami perkembangan atau dapat bertahan maka perluasan usaha menjadi salah satu pilihan yang mungkin diambil.



Imbalan dalam wirausaha
Tiap orang tertarik kepada kewirausahaan kerena berbagai imbalan yang dapat dikelompokkan dalam tiga kategori dasar : Laba, Kebebasan, dan kepuasan dalam menjalani hidup.

Imbalan berupa laba
Wirausaha mengharapkan hasil yang tidak hanya mengganti kerugian waktu dan uang yang diinvestasikan tetapi juga memberikan imbalan yang pantas bagi resiko dan inisiatif yang mereka ambil dalam mengoperasikan bisnis mereka sendiri. Dengan demikian imbalan berupa laba merupakan motofasi yang kuat bagi wirausaha tertentu. Laba adalah salah satu cara dalam mempertahankan nilai perusahaan. Beberapa wirausaha mungkin mengambil laba bagi dirinya sendiri atau membagikan laba tersebut, tetapi kebanyakan wirausaha puas dengan laba yang pantas.

Imbalan kebebasan
Kebebasan untuk menjalankan perusahaannya merupakan imbalan lain bagi seorang wirausaha. Hasil survey dalam bisnis berskala kecil tahun 1991 menunjukkan bahwa 38% dari orang-orang yang meninggalkan pekerjaan nya di perusahaan lain karena mereka ingin menjadi bos atas perusahaan sendiri. Beberapa wirasuaha menggunakan kebebasannya untuk menyusun kehidupan dan perilaku kerja peibadnya secara fleksibel. Kenyataannya banyak wirausaha tidak mengutamakan fleksibiltas disatu sisi saja. Akan tetapi wirausaha menghargai kebebasan dalam karirkewirausahaan, seperti mengerjakan urusan mereka dengan cara sendiri, memungut laba sendiri dan mengatur jadwal sendiri.

Imbalan berupa kepuasan dalam menjalani hidup
Wirausaha sering menyatakan kepuasan yang mereka dapatkan dalam menjalankan bisnisnya sendiri. Pekerjaan yang mereka lakukan memberikan kenikmatan yang berasal dari kebebasan dan kenikmatan ini merefleksikan pemenuhan kerja pribadi pemilik pada barang dan jasa perusahaan. Banyak perusahaan yang dikelolah oleh wirausaha tumbuh menjadai besar akan tetapi ada juga yang relative tetap berskala kecil.


Tantangan berwirausaha
Meskipun imbalan dalam berwirasuaha menggiurkan, tapi ada juga biaya yang berhubungan dengan kepemilikan bisnis tersebut. Memulai dan mengoperasikan bisnis sendiri membutuhkan kerja keras, menyita banyak waktu dan membutuhkan kekuatan emosi. Kemungkinan gagal dalam bisnis adalah ancaman yang selalu ada bagi wirausaha, tidak ada jaminan kesuksesan. Wirausaha harus menerima berbagai resiko berhubungan dengan kegagalan bisnis. Tantangan berupa kerja keras, tekanan emosional, dan risiko meminta tingkat komitmen dan pengorbanan jika kita mengharapkan mendapatkan imbalan.

PENGARUH BRAND IMAGE PADA PRODUK PERAWATAN KULIT DAN WAJAH MEREK POND’S TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN

ABSTRAKSI

Anggie Dania Putri. 10206108
PENGARUH BRAND IMAGE PADA PRODUK PERAWATAN KULIT DAN WAJAH MEREK POND’S TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN
PI. Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma, 2009
Kata Kunci: Brand Image, Pond’s, Keputusan Pembelian

(xvi + 97)

Dewasa ini, pemenuhan akan kebutuhan dan keinginan konsumen telah menjadi prioritas utama bagi setiap perusahaan. Tujuannya sebagai salah satu strategi pemasaran yang paling jitu dalam menarik minat beli konsumen. Salah satunya yang cukup penting adalah brand image atau citra merek. PT. Unilever Indonesia selalu berusaha untuk mempertahankan dan meningkatkan pasarnya. Sehingga diperlukan suatu image atau persepsi yang baik terhadap produk dan perusahaan. berhasil atau tidaknya suatu brand tergantung pada persepsi konsumen akan brand tersebut. Dengan kemampuan dari perusahaan mengarahkan image yang baik di mata konsumen terhadap brand Pond’s, maka diharapkan akan terciptanya brand image yang baik dan pada akhirnya tujuan perusahaan akan tercapai. Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada 100 responden dengan menggunakan metode LSR (Likert Summated Rating), secara keseluruhan mendapatkan hasil sebesar 8989 yang berada diantara median dan kuartil III (6900<8989<9200). Sedangkan hasil perhitungan dengan menggunakan metode chi kuadrat (chi square), secara keseluruhan mendapatkan nilai sebesar 1513 dengan persentase sebesar 65.78%. Hal ini menunjukkan bahwa pernyataan responden terhadap brand image produk Pond’s adalah setuju, yang artinya responden setuju bahwa brand image produk Pond’s baik. Sedangkan nilai X2 hitung sebesar 182.24 lebih besar daripada nilai X2 tabel (0.05:4) = 9.49 pada taraf nyata 5% dengan derajat bebasnya adalah 4, yang artinya hipotesis nol (tolak Ho dan terima Ha). Hal ini menunjukkan adanya pengaruh yang kuat antara brand image produk Pond’s terhadap keputusan pembelian konsumen. Artinya, apabila brand image baik, maka keputusan pembelian konsumen akan meningkat.

Daftar Pustaka ( 2000 – 2009 )

Tugas Ekonomi Uang dan Bank

MERAJUT KEBERSAMAAN DAN KEMANDIRIAN BANGSA MELALUI PENGEMBANGAN KEUANGAN MIKRO UNTUK MENANGGULANGI KEMISKINAN DAN MENGGERAKKAN EKONOMI RAKYAT

ANGGIE DANIA PUTRI

4EA01 / 10206108

EKONOMI UANG DAN BANK


BAB I
PENDAHULUAN

Dalam keheningan menatap situasi Indonesia saat ini, akan membuat kita gamang. Dengan muram dan sedih kita harus mengatakan, realitas memang masih jauh dari harapan. Dihantam krisis multi dimensi, membuat kita jatuh tersungkur, bahkan seakan berada di titik nadir. Situasi yang kini kita alami, memang menggelisahkan. Rasanya, siapapun tak akan tenang hatinya menyaksikan sekitar 38 juta penduduk masih bergulat dalam kemiskinan. Jeritan tanpa suara (voice of the voiceless) itu terasa menyayat sanubari, membuat kita bergegas ingin mengulurkan tangan. Namun, apakah mereka membutuhkan bantuan seperti yang kita pikirkan? Pengalaman menunjukkan, bila bantuan yang kita berikan salah, justru akan mematikan kemandirian, inisiatif dan menimbulkan ketergantungan. Oleh karena itu, mari kita mencari tahu siapakah “si miskin” itu?
Apakah orang miskin malas dan tak mau bekerja? Tentu tidak. Bila mereka tak mau bekerja, tentunya tak bisa mempertahankan hidup. Lalu, apakah mereka the have not? Tentu juga bukan. Mereka adalah the have little, mereka memiliki sesuatu meski sedikit. Entah tenaga, tradisi gotong royong, tanah, famili dan lain-lain. Kebanyakan dari mereka adalah pekerja (keras), namun produktifitasnya sangat rendah. Acapkali jam kerjanya tak terbatas, namun penghasilannya tetap minim, usahanya kurang berkembang dan hanya bertahan pada tingkat subsistensi.
Orang miskin yang aktif bekerja ini dalam terminologi World Bank disebut economically active poor atau pengusaha mikro. Dan meninjau struktur konfigurasi ekonomi Indonesia secara keseluruhan, dari 39,72 juta unit usaha yang ada, sebesar 39,71 juta (99,97%) merupakan usaha ekonomi rakyat atau sering disebut usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Dan bila kita menengok lebih dalam lagi, usaha mikro merupakan mayoritas, sebab berjumlah 98% dari total unit usaha atau 39 juta usaha (Tambunan, 2002).
Pada saat Gema PKM (Gerakan Bersama Pengembangan Keuangan Mikro) didirikan dengan suatu seremoni bersama Presiden RI di Istana Negara tanggal 10 Maret 2000, maka jika dikaitkan dengan penanggulangan kemiskinan, pengembangan keuangan mikro terasa dibangun atas setidaknya kombinasi tiga maksud: untuk mengenal dan memperkenalkan LKM, membangun network diantara mereka yang terkait dengan LKM, serta mencari dan melaksanakan langkah-langkah berikutnya bagi pengembangan LKM. Ketiga maksud yang mendasari pengembangan Gema PKM merupakan cerminan atas pandangan mengenai keuangan mikro.
Keberadaan usaha mikro, merupakan fakta semangat jiwa kewirausahaan sejati di kalangan rakyat yang bisa menjadi perintis pembaharuan. Menyadari realitas ini, memfokuskan pengembangan ekonomi rakyat terutama pada usaha mikro merupakan hal yang sangat strategis untuk mewujudkan broad based development yaitu pembanguan berbasis masyarakat mengarahkan perkembangan pada kesadaran masyarakat akan pentingnya partisipasi dalam proses pembangunan, konsep teknologi tepat guna, indigenous technology, indigenous knowledge dan indigenous institutions sebagai akibat kegagalan konsep transfer teknologi, tuntunan masyarakat dunia tentang hak asasi, keadilan, dan kepastian hukum dalam proses pembangunan, konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable development) yang merupakan suatu alternatif paradigma pembangunan baru, lembaga swadaya masyarakat, meningkatkan kesadaran akan pentingnya pendekatan pengembangan masyarakat dalam praksis pembangunan. Pembangunan berbasis masyarakat bertujuan untuk menciptakan masyarakat berdaya dan berbudaya.


BAB II
ISI

2.1 Pengusaha Mikro (Economically Active Poor)
Keuangan mikro berfungsi memberikan dukungan modal bagi pengusaha mikro (microenterprises) untuk meningkatkan usahanya, setelah itu usaha mereka akan berjalan lebih lancar dan lebih besar. Kebutuhan dana bagi microenterprises setelah mendapat dukungan modal itu akan meningkat, sehingga dibutuhkan Lembaga Keuangan Masyarakat (Mikro) yang dapat secara terus-menerus melayani kebutuhan mereka.
Dalam mengembangkan keuangan mikro untuk melayani masyarakat miskin (economically active poor) tersebut, terdapat beberapa alternatif yang bisa dilakukan :

1.Banking of the poor
Bentuk ini mendasarkan diri pada saving led microfinance, dimana mobilisasi keuangan mendasarkan diri dari kemampuan yang dimiliki oleh masyarakat miskin itu sendiri. Bentuk ini juga mendasarkan pula atas membership base, dimana keanggotaan dan partisipasinya terhadap kelembagaan mempunyai makna yang penting. Bentuk-bentuk yang telah terlembaga di masyarakat antara lain : Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM), Kelompok Usaha Bersama, Credit Union (CU), Koperasi Simpan Pinjam (KSP), dll.

2.Banking with the poor
Bentuk ini mendasarkan diri dari memanfaatkan kelembagaan yang telah ada, baik kelembagaan (organisasi) sosial masyarakat yang mayoritas bersifat informal atau yang sering disebut Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) serta lembaga keuangan formal (bank). Kedua lembaga yang nature-nya berbeda itu, diupayakan untuk diorganisir dan dihubungkan atas dasar semangat simbiose mutualisme, atau saling menguntungkan. Pihak bank akan mendapat nasabah yang makin banyak (outreaching), sementara pihak masyarakat miskin akan mendapat akses untuk mendapatkan financial support. Di Indonesia, hal ini dikenal dengan pola yang sering disebut Pola Hubungan Bank dan Kelompok Swadaya Masyarakat (PHBK).
Contoh bentuk ini adalah:
Syarat LKM
•Memenuhi syarat Legal-Formal
•Transparan –mudah diawasi
•Mengutungkan bagi masyarakat & LKM sendiri
•Memberikan pelayanan keuangan yang dapat menjangkau masyarakat luas

3.Banking for the poor
Bentuk ini mendasarkan diri atas credit led institution dimana sumber dari financial support terutama bukan diperoleh dari mobilisasi tabungan masyarakat miskin, namun memperoleh dari sumber lain yang memang ditujukan untuk masyarakat miskin. Dengan demikian tersedia dana cukup besar yang memang ditujukan kepada masyarakat miskin melalui kredit. Contoh bentuk ini adalah : Badan Kredit Desa (BKD), Lembaga Dana Kredit Pedesaan (LDKP), Grameen Bank, ASA, dll.
Bentuk pertama (Banking of the poor) menekankan pada aspek pendidikan bagi masyarakat miskin, serta melatih kemandirian. Bentuk kedua (Banking with the poor) lebih menekankan pada fungsi penghubung (intermediary) dan memanfaatkan kelembagaan yang telah ada. Sedangkan bentuk ketiga (Banking for the poor) menekankan pada penggalangan resources yang dijadikan modal (capital heavy), yang ditujukan untuk masyarakat miskin. Sedangkan

2.2 Pengembangan Keuangan Mikro dan Penanggulangan Kemiskinan
Keberadaan keuangan mikro tidak dapat dipisahkan dari usaha-usaha penanggulangan kemiskinan. Bahkan perhatian dan usaha untuk mengembangkan keuangan mikro terutama didasarkan pada motivasi untuk mempercepat usaha penanggulangan kemiskinan. Keuangan mikro dapat menjadi faktor kritikal dalam usaha penanggulangan kemiskinan yang efektif. Peningkatan akses dan pengadaan sarana penyimpanan, pembiayaan dan asuransi yang efisien dapat membangun keberdayaan kelompok miskin dan peluang mereka untuk keluar dari kemiskinan, melalui :
¨ tingkat konsumsi yang lebih pasti dan tidak befluktuasi (ketidaktetapan)
¨ mengelola resiko dengan lebih baik
¨ secara bertahap memiliki kesempatan untuk membangun aset
¨ mengembangkan kegiatan usaha mikronya
¨ menguatkan kapasistas perolehan pendapatannya
¨ dapat merasakan tingkat hidup yang lebih baik
Tanpa akses yang tetap pada lembaga keuangan (mikro), hampir seluruh rumah tangga miskin akan bergantung pada kemampuan pembiayaannya sendiri (yang sangat-sangat terbatas) atau pada kelembagaan keuangan informal (rentenir, tengkulak, pelepas uang), yang membatasi kemampuan kelompok miskin berpartisipasi dan mendapat manfaat dari peluang pembangunan. Secara khusus keuangan mikro juga dapat menjadi jalan yang efektif dalam membantu dan memberdayakan perempuan, yang menjadi bagian terbesar dari masyarakat miskin sekaligus juga memiliki potensi dan peran besar untuk meningkatkan ekonomi keluarga jika mendapat kesempatan, yang sebenaranya juga sekaligus menunjukkan pentingnya peran dan kebutuhan masyarakat miskin terhadap layanan lembaga keuangan yang sesuai dengan karakteristik mereka.
Berkaitan dengan hal-hal tersebut, keuangan mikro pada gilirannya juga dapat memberikan kontribusi positif terhadap alokasi sumberdaya, promosi pemasaran, dan adopsi teknologi yang lebih baik. Dengan demikian, keuangan mikro membantu peningkatan ekonomi dan pembangunan, khususnya bagi kelompok masyarakat miskin. Lebih dari pada itu keuangan mikro dapat memberikan kontribusi pada pengembangan sistem keuangan secara menyeluruh melalui integrasi pasar keuangan dan peningkatan jangkauan layanan yang selama ini tidak dapat dilakukan oleh bank konvensional.

2.3 Kegiatan Keuangan Mikro dan Dampaknya terhadap Penanggulangan Kemiskinan

Kegiatan Keuangan Mikro Hasil Yang Diperoleh Dampak pada Kemiskinan
Tabungan/ Simpanan • Peningkatan simpanan
• Pendapatan dari simpanan
• Peningkatan kapasitas investasi
• Kapasitas menggunakan teknologi lebih baik
• Memungkinkan pola konsumsi yang lebih pasti
• Meningkatkan kemampuan menghadapi gejolak eksternal
• Mengurangi kebutuhan meminjam dari rentenir dengan bunga tinggi
• Kemampuan membeli aset produktif
• Mengurangi tekanan untuk menjual aset •Mengurangi kerentanan rumah tangga terhadap resiko dan goncangan eksternal
•Penurunan kerawanan konsumsi keluarga
•Peningkatan pendapatan
•Pengurangan keparahan (severity) kemiskinan
•Pemberdayaan
•Pengurangan pengucilan sosial

Pinjaman • Dapat memanfaatkan peluang investasi yang lebih menguntungkan
• Memungkinkan adopsi teknologi yang lebih baik
• Kemungkinan perluasan kegiatan usaha mikro
• Diversifikasi kegiatan ekonomi
• Memungkinkan pola konsumsi yang lebih pasti
• Menyediakan ruang bagi pengambilan resiko
• Mengurangi ketergantungan pada sumber dana eksternal yang mahal
• Meningkatkan ketahanan terhadap goncangan eksternal
• Memperbaiki tingkat keuntungan investasi
• Mengurangi tekanan untuk menjual aset •Peningkatan pendapatan
•Meningkatan keragaman sumber pendapatan
•Mengurangi kerawanan pendapatan
•Mengurangi kerawanan konsumsi
•Meningkatkan konsumsi rumah tangga
•Peningkatan kemungkinan untuk mendapat pendidikan bagi anak-anak
•Keparahan kemiskinan dikurangi
•Pemberdayaan
•Mengurangi pengucilan sosial

Asuransi dan penjaminan • Peningkatan simpanan pada aset finansial
• Mengurangi resiko dan potensi kerugian
• Mengurangi tekanan untuk menjual aset
• Mengurangi dampak goncangan eksternal
• Meningkatkan investasi • Peningkatan pendapatan
• Mengurangi kerawanan konsumsi
• Peningkatan kemanan dan ketahanan keluarga
Dirangkum dari beberapa publikasi ADB (Asean Development Bank).

Keberadaan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) tidak terlepas dari perkembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Namun, disisi yang lain UMKM juga masih dihadapkan pada masalah mendasar yang secara garis besar mencakup: pertama, masih sulitnya akses UMKM pada pasar atas produk-produk yang dihasilkannya, kedua, masih lemahnya pengembangan dan penguatan usaha, serta ketiga, keterbatasan akses terhadap sumber-sumber pembiyaan dari lembaga-lembaga keuangan formal khususnya dari perbankan menyebabkan mereka bergantung pada sumber-sumber informal. Bentuk dari sumber-sumber ini beraneka ragam mulai dari pelepas uang (rentenir) hingga berkembang dalam bentuk unit-unit simpan pinjam, koperasi dan bentuk-bentuk yang lain.
Dalam perkembangannya, lembaga-lembaga keuangan informal ini lebih mengena di kalangan pelaku UKM karena sifatnya yang lebih fleksibel, misalnya dalam hal persyaratan dan jumlah pinjaman yang tidak seketat persyaratan perbankan maupun keluwesan pada pencairan kredit. Hal ini merupakan salah satu indikator bahwa keberadaan lembaga-lembaga keuangan informal sesuai dengan kebutuhan pelaku UKM, yang umumnya membutuhkan pembiayaan sesuai skala dan sifat usaha kecil. Keberadaan lembaga-lembaga keuangan informal ini kemudian disebut sebagai Lembaga Keuangan Mikro (LKM). Namun sangat disayangkan, bahwa keberadaan LKM belum mendapat tempat yang jelas dalam perekonomian nasional sebagaimana lembaga keuangan lainnya seperti perbankan, asuransi, dan perusahaan pembiayaan. Keberadaan perbankan telah diatur secara jelas dalam Arsitektur Perbankan Indonesia (API) dengan Bank Indonesia sebagai motor penggeraknya, bahkan terdapat penjaminan oleh pemerintah berupa Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang semakin mengukuhkan keberadaan perbankan. Sedangkan LKM sendiri belum memiliki payung hukum yang benar-benar menjamin perkembangan LKM itu sendiri. Upaya pengentasan kemiskinan yang dilakukan oleh pemerintah selama ini lebih menitikberatkan bentuk-bentuk transfer atau subsidi, padahal dalam rantai kemiskinan tidak selalu harus diatasi dengan cara tersebut. Aspek yang lebih penting adalah memutus mata rantai kemiskinan yang dapat dilakukan antara lain dengan memberikan akses yang lebih luas kepada masyarakat miskin menjadi produktif, sehingga sangat relevan jika mengupayakan LKM sebagai salah satu pilar sistem keuangan nasional. Lembaga keuangan mikro ini mempunyai peran besar dalam menumbuhkan calon-calon pengusaha ditingkat desa, meningkatkan produktivitas usaha kecil masyarakat pedesaan, serta menunjang program pemerintah dalam pengentasan kemiskinan. Perspektif pengembangan LKM akan sangat bergantung pada kemampuan LKM memaksimalkan kekuatan dan peluang serta meminimalkan unsur kelemahan dan menekan ancaman yang muncul.

2.4 Merajut Kebersamaan dan Membangun Kemandirian Bangsa
Dalam konteks menggalang kerjasama berbagai pihak (stakeholders) dalam masyarakat diperlukan sebuah forum (wadah) kebersamaan para pelaku yang mempunyai keterkaitan untuk pengembangan usaha rakyat sehingga bisa saling berkomunikasi, saling memahami, membentuk jaringan, dan bekerjasama secara saling menguntungkan. Salah satunya adalah pembentukan Gema PKM (Gerakan Bersama Pengembangan Keuangan Mikro) Indonesia. Gema PKM ini adalah sebuah forum stakeholder yang terdiri dari institusi pemerintah, lembaga keuangan, lembaga swadaya masyarakat, organisasi kemasyarakatan, akademisi (perguruan tinggi) dan lembaga penelitian, sektor usaha, sektor bisnis, media massa, dan kelompok swadaya masyarakat (masyarakat miskin).
Dari pengalaman yang ada, dengan adanya interaksi, komunikasi, saling belajar dan mengajar, serta saling memahami satu sama lain, maka akan terjadi pembelajaran masing-masing dan kerjasama yang saling menguntungkan. Banyak persoalan yang akhirnya dapat dipecahkan sendiri diantara para pihak yang berkaitan dengan adanya interaksi dan komunikasi yang intensif.
Dan dari refleksi itu, untuk membantu mereka yang miskin dan lemah melalui semacam terbentuknya semacam forum ini, niat baik saja tidaklah cukup. Ternyata dibutuhkan kesabaran, ketekunan, dan ketahanan bergumul dengan berbagai kerumitan, namun tetap harus fokus pada tujuan. Dan salah satu kunci keberhasilan dari forum semacam ini adalah partisipasi dan sikap pro aktif dari para stakeholder sendiri.
Sebagai catatan penutup, apa yang kita putuskan atau tidak putuskan hari ini tidak akan berarti banyak bagi orang miskin (pengusaha mikro) besok atau bulan depan. Mereka tetap akan berusaha untuk survive dengan caranya sendiri. Namun apa yang kita putuskan atau yang tidak, hari ini mungkin akan berakibat bagi perkembangan ekonomi rakyat (usaha mikro) dalam jangka menengah atau jangka panjang. Setiap generasi mempunyai pilihannya sendiri. Namun, setiap pilihan merupakan cerminan dari sebuah sikap. Inilah yang akan memperlihatkan apakah kita akan menjadi bangsa yang besar dan mandiri, ataukah memang kita adalah bangsa yang lemah dan hanya menjadi peminta-minta. Inilah tantangan generasi kita sekarang.


BAB III
KESIMPULAN

Keberadaan usaha mikro, merupakan fakta semangat jiwa kewirausahaan sejati di kalangan rakyat yang bisa menjadi perintis pembaharuan. Memfokuskan pengembangan ekonomi rakyat terutama pada usaha mikro merupakan hal yang sangat strategis untuk mewujudkan broad based development. Keuangan mikro berfungsi memberikan dukungan modal bagi pengusaha mikro untuk meningkatkan usahanya. Keberadaan keuangan mikro tidak dapat dipisahkan dari usaha-usaha penanggulangan kemiskinan. Bahkan perhatian dan usaha untuk mengembangkan keuangan mikro terutama didasarkan pada motivasi untuk mempercepat usaha penanggulangan kemiskinan.
Secara khusus keuangan mikro juga dapat menjadi jalan yang efektif dalam membantu dan memberdayakan perempuan. Keuangan mikro pada gilirannya juga dapat memberikan kontribusi positif terhadap alokasi sumberdaya, promosi pemasaran, dan adopsi teknologi yang lebih baik. Keuangan mikro dapat memberikan kontribusi pada pengembangan sistem keuangan melalui integrasi pasar keuangan dan peningkatan jangkauan layanan yang selama ini tidak dapat dilakukan oleh bank konvensional. Lembaga Keuangan Mikro (LKM) merupakan instrumen penting dan efektif bagi upaya penanggulangan kemiskinan. Keberadaan LKM tidak terlepas dari perkembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Perspektif pengembangan LKM akan sangat bergantung pada kemampuan LKM memaksimalkan kekuatan dan peluang serta meminimalkan unsur kelemahan dan menekan ancaman yang muncul.
Dalam konteks menggalang kerjasama berbagai pihak (stakeholders) diperlukan sebuah forum (wadah) kebersamaan para pelaku yang mempunyai keterkaitan. Salah satunya adalah pembentukan Gema PKM (Gerakan Bersama Pengembangan Keuangan Mikro) Indonesia. Dengan adanya interaksi, komunikasi, saling belajar mengajar, serta saling memahami satu sama lain, maka akan terjadi pembelajaran masing-masing dan kerjasama yang saling menguntungkan. Banyak persoalan yang akhirnya dapat dipecahkan sendiri diantara pihak yang berkaitan dengan adanya interaksi dan komunikasi intensif.


DAFTAR PUSTAKA
[Artikel - Th. II - No. 2 - April 2003] Pengembangan Keuangan Mikro dan Penanggulangan Kemiskinan. Oleh Dr. Bayu Krisnamurhti – Direktur Pusat Studi Pembangunan IPB dan Anggota Gema PKM Indonesia.

[Artikel - Th. II - No. 6 - September 2003] Merajut Kebersamaan dan Kemandirian Bangsa Melalui Keuangan Mikro Untuk Menanggulangi Kemiskinan dan Menggerakkan Ekonomi Rakyat. Oleh: Dr. Noer Soetrisno -- Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya UKM, Kantor Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia

http://www.ekonomirakyat.org/edisi_14/artikel_6.htm

http://www.ekonomirakyat.org/edisi_18/artikel_4.htm

http://wecarebengkulu.wordpress.com/2009/06/24/pembangunan-berbasis-masyarakat-mungkinkah-dapat-menjawab-masalah-sosial/