Friday, 19 September 2008

JURNAL METODE RISET 3

Tugas Jurnal


Nama : Anggie Dania Putri

Kls / npm : 3EA01/10206108

Alamat jurnal : http://psikologi.binadarma.ac.id/jurnal/jurnal_nuzsep.pdf

Tahun Pembuatan : Desember 2004

Penulis : Nuzsep Almigo

Hubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Produktivitas Kerja Karyawan

Latar belakang :

Penurunan produktivitas kerja masih sering terjadi. Permasalahan tentang produktivitas kerja ini merupakan permasalahan umum yang terjadi pada setiap perusahaan. Kadang produktivitas kerja seorang karyawan cenderung menurun dan pengaruhnya adalah merosotnya suatu perusahaan. Bila tidak diatasi dengan baik maka perusahaan tersebut akan cenderung mengalami penurunan yang signifikan.

Metodologi :

Variabel-Variabel Penelitian

Variabel penelitian terdiri dari dua variabel. Variabel pertama adalah variabel bebas (independent variabele), yaitu kepuasan Kerja. Variabel kedua adalah variabel tergantung (dependent variable), yaitu: produktivitas kerja.

Hasil :

Hasil uji terhadap hipotesis pertama yang mengatakan “ada hubungan antara kepuasan kerja dengan produktivitas pada karyawan PT. Pupuk Sriwidjaja”, menunjukkan koefisien korelasi (r) sebesar 0,252 dengan nilai p = 0,011. Hal ini berarti bahwa hipotesis yang petama teruji kebenarannya. Kemudian pengujian hubungan aspek-aspek kepuasan kerja dengan produktivitas kerja. Kepuasan kerja mempunyai 5 aspek, yaitu pekerjaan itu sendiri, gaji atau upah, pengawasan kerja, promosi kerja, dan rekan kerja. Berdasarkan kelima aspek tersebut yang tidak signifikan adalah aspek rekan kerja.

1) Hubungan antara aspek pekerjaan itu sendiri dengan produktivitas kerja. Berdasarkan hasil uji analisis regresi diketahui bahwa aspek pekerjaan itu sendiri berkorelasi secara signifikan dengan produktivitas kerja. Koefisien korelasi sebesar r = 0,220 dan p = 0,023 (p<0,05)>

2) Hubungan antara gaji atau upah dengan produktivitas kerja. Berdasarkan hasil uji analisis regresi diketahui bahwa aspek gaji atau upah berkorelasi secara signifikan dengan produktivitas kerja. Koefisien korelasi sebesar r = 0,245 dan p = 0,013 (p<0,05)>

3) Hubungan antara pengawasan kerja dengan produktivitas kerja. Berdasarkan hasil uji analisis regresi diketahui bahwa aspek pengawasan kerja berkorelasi secara signifikan dengan produktivitas kerja. Koefisien korelasi sebesar r = 0,194 dan p = 0,041 (p<0,05)> hubungan yang positif dan signifikan antara aspek pengawasan kerja dengan produktivitas kerja.

4) Hubungan antara promosi kerja dengan produktivitas kerja. Berdasarkan hasil uji analisis regresi diketahui bahwa aspek promosi kerja berkorelasi secara signifikan dengan produktivitas kerja. Koefisien korelasi sebesar r = 0,186 dan p = 0,047 (p<0,05)>

5) Hubungan antara rekan kerja dengan produktivitas kerja. Berdasarkan hasil uji analisis regresi diketahui bahwa aspek rekan kerja berkorelasi secara tidak signifikan dengan produktivitas kerja. Koefisien korelasi sebesar r = 0,179 dan p = 0,054 (p<0,05)>

Pembahasan :

Terhadap hasil uji terhadap hipotesis, menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara kepuasan kerja dengan produktivitas pada karyawan PT. Pupuk Sriwidjaja (r = 0,252; p = 0,011), maka kepuasan kerja dapat dianggap sebagai faktor penentu bagi seorang karyawan untuk meningkatkan produktivitas kerjanya. Kepuasan kerja adalah ungkapan kepuasan karyawan tentang bagaimana pekerjaan mereka dapat memberikan manfaat bagi organisasi, yang berarti bahwa apa yang diperoleh dalam bekerja sudah memenuhi apa yang dianggap penting, sehingga karyawan yang mendapatkan kerja mempunyai catatan kehadiran yang baik yang nantinya akan berprestasi kerja lebih baik serta dapat mengahasilkan produksi yang lebih tinggi dari pada karyawan yang tidak mempunyai kepuasan kerja.

Kesimpulan :

Kesimpulan yang diambil berdasarkan hasil penelitian, yaitu: Ada hubungan positif yang signifikan antara kepuasan kerja dengan produktivitas kerja. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi kepuasan kerja yang diterima karyawan, semakin tinggi pula produktivitas kerjanya.


JURNAL METODE RISET 2

Tugas Jurnal


Nama : Anggie Dania Putri

Kls / npm : 3EA01/10206108

Alamat jurnal : http://psikologi.binadarma.ac.id/jurnal/jurnal_desy.pdf

Tahun Pembuatan : Desember 2004

Penulis : Desy Arisandy

Hubungan Antara Persepsi Karyawan Terhadap

Disiplin Kerja Karyawan Bagian Produksi Pabrik Keramik “Ken Lila Production” Di Jakarta

Latar belakang :

Penelitian pada hubungan antara persepsi karyawan terhadap kontrol atasan dengan dispilin kerja ini memerlukan beberapa teori yang dapat dijadikan sebagai landasan berpikri dan acuan hasil pembahasan penelitian. Adapun teori-teori yang digunakan adalah yang mencakup masalah kontrol, persepsi, disiplin kerja, serta hubungan persepsi terhadap kontrol atasan dengan disiplin kerja.

Metodologi :

Variabel-Variabel Penelitian

Variabel tergantung bebas (independent variable) ini adalah persepsi terhadap kontrol atasan. Selanjutnya, variabel tergantungnya (dependent variable) adalah disiplin kerja.

Hasil :

Perhitungan statistik dengan “Rank Spearman” menunjukkan bahwa nilai rs = 0,678 pada tingkat signifikansi 0,05. Hal ini berarti bahwa terdapat hubungan antara persepsi terhadap kontrol atasan dengan disiplin kerja. Hasil perhitungan menunjukkan korelasi yang positif artinya semakin negatif persepsi terhadap kontrol atasan maka semakin rendah disiplin kerja, sebaliknya semakin positif persepsi terhadap kontrol atasan maka semakin tinggi disiplin kerja.

Hasil analisis data yang lain menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi, yang bertujuan untuk mengetahui berapa besar sumbangan variabel bebas terhadap variabel tergantung, diperoleh sebesar 45,96% (d = rs2 x 100%). Hal ini berarti bahwa persepsi terhadap kontrol atasan mampu memberikan kontribusi yang berarti pada disiplin kerja sebesar 45,96%.

Pembahasan :

Dari tabel di atas, terlihat bahwa aspek objectivity, yang meliputi kontrol yang dilakukan atasan berdasarkan standar dan perencanaan, mempunyai korelasi yang cukup dengan disiplin kerja (rs = 0,453).

Selanjutnya, aspek wetmatigheid, yang meliputi kontrol yang dilakukan berdasarkan peraturan yang ditetapkan perusahaan, memperoleh korelasi yang cukup berarti dengan disiplin kerja (rs = 0,549).

Aspek effectivity dan efficiency, yang meliputi sejauhmana kontrol yang dilakukan mempunyai kegunaan, menunjukkan korelasi yang cukup berarti dengan disiplin kerja (rs = 0,477).

Aspek continuity, yang meliputi kontrol yang dilakukan harus secara terus-menerus agar pekerjaan yang dilakukan dapat terus dimonitor, menunjukkan korelasi yang cukup berarti dengan disiplin kerja (rs = 0,431).

Akhirnya, aspek feed back yang meliputi kontrol yang dilakukan dapat memberikan umpan balik terhadap perbaikan dan penyempurnaan dalam pelaksanaan, perencanaan, dan kebijkasanaan di masa yang akan datang, menunjukkan korelasi yang berarti dengan disiplin kerja (rs = 0,416) antara aspek feedback dengan disiplin kerja.

Kesimpulan :

1) Terdapat hubungan positif antara persepsi terhadap kontrol atasan dengan disiplin kerja karyawan bagian produksi pabrik keramik “Ken Lila Production” Jakarta. Semakin positif persepsi karyawan terhadap kontrol atasan, maka akan semakin tinggi pula disiplin kerja karyawan. Sebaliknya, semakin negatif persepsi karyawan terhadap kontrol atasan, maka akan semakin rendah pula disiplin kerja karyawan.

2) Hasil pengolahan data deskriptif menunjukkan bahwa 65% karyawan bagian produksi memiliki persepsi yang negatif terhadap kontrol atasan, dan 35% karyawan yang memiliki persepsi yang positif terhadap kontrol atasan. Untuk kecendrungan disiplin kerja, terdapat 60% karyawan yang memiliki disiplin kerja yang tinggi, dan 40% karyawan yang menunjukkan displin kerja yang rendah.


Wednesday, 17 September 2008

JURNAL METODE RISET 1

Tugas Jurnal

Alamat Jurnal :
http://psikologi.binadarma.ac.id/jurnal/jurnal_muhaimin.pdf
Tahun : Desember 2004

Analisis Jurnal

Nama : Anggie Dania Putri

Kls / npm : 3EA01/10206108

Hubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Disiplin Kerja Karyawan Operator Shawing Computer Bagian Produksi Pada PT Primarindo Asia Infrastruktur Tbk Di Bandung

Latar belakang :

PT. Primarindo Asia Infrastuktur Tbk sebagai perusahaan yang bergerak di bidang produksi barang berupa sepatu menggunakan tenaga kerja untuk bagian produksi yang cukup banyak. Untuk memenuhi target produksinya PT. Primarindo Asia Infrastruktur TBK mengharapkan para karyawan berkerja secra optimal. Hal itu ditunjukan dengan diberlakukannya gaji lembur untuk semua karyawan guna pencapaian target perusahan yang semakin meningkat. Namun pemberdayaan ini kurang diimbangi dengan penghargaan yang seimbang pada karyawan

Metodologi :

Variabel-Variabel Penelitian

Variabel penelitian ini terdiri dari variabel bebas (independent variable) yaitu kepuasan kerja, serta variabel tergantung(dependent variable) yaitu disiplin kerja.

Hasil :

Dari Tabel 1 diperoleh rs = 0620 dan t hit = 4,99. Hasil tersebut menunjukkan bahwa t hit > tab (4,99 > 1.684). Dengan demikian, Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara kepuasan kerja karyawan dengan disiplin kerja karyawan pada bagian shawing di PT Primarindo Asia Infrastucture Tbk Bandung. Semakin tinggi kepuasan kerja karyawan, maka semakin baik disiplin kerja karyawan. Sebaliknya, semakin rendah kepuasan kerja karyawan, maka semakin buruk disiplin kerja karyawan.

Pembahasan :

hubungan antara kepuasan kerja (aspek Hygiene factor) di peroleh rs = 0,534 dan t hit = 3,99, artinya t hit > tab ( 3,99 >1,684 ). Terhadap hubungan antara aspek hygiene factor dari aspek kepuasan kerja dengan disiplin kerja, didapat d = 28,5. Hal ini berarti aspek hygiene factor memberikan kontribusi sebesar 28,5 %. Dan keterkaitan hubungan antara kepuasan kerja (aspek motivator factor) dengan disiplin kerja diperoleh rs = 0,620 dan t hit = 4,99. Karena hit > t tab ( 4,99 > 1,684 ) maka terdapat hubungan antara aspek motivator factor dari kepuasan kerja dengan disiplin kerja. Serta didapat d sebesar 38,4, hal ini berarti aspek motivator factor memberikan kontribusi sebesar 38,4 % terhadap disiplin kerja karyawan

Kesimpulan :

1) Ada hubungan positif antara kepuasan kerja karyawan dengan disiplin kerja karyawan operator shawing computer bagian produksi pada PT. Primarindo Asia Infrastructure Tbk Bandung.

2) Kepuasan kerja karyawan dipengaruhi oleh kebutuhan, seberapa jauh kebutuhan tersebut telah terpenuhi atau belum terpenuhi

Tema : Faktor disiplin dilihat dari kepuasan kerja karyawan.