Sunday 11 October 2009

TUGAS ETIKA BISNIS (KELOMPOK)

BAB I

PENDAHULUAN


Banyaknya provider yang marak saat ini, menimbulkan persaingan yang ketat antar provider GSM seperti provider tiga besar Telkomsel, Indosat, Excelcomindo Pratama (XL), sedangkan CDMA seperti Esia dan Flexi. Persaingan ini membuat para pengusaha provider memasang strategi yang tepat agar dapat menarik minat konsumen. Strategi yang digunakan para pengusaha provider harus “gila – gilaan” karena banyaknya brand baru yang bermunculan agar tetap bertahan ditengah persaingan saat ini. Perang tarif merupakan salah satu cara ampuh yang digunakan para pengusaha provider. Tarif yang ditawarkan masing – masing provider seperti Telkomsel Rp. 0,05 per detik, Indosat Rp. 0,01 perdetik, XL Rp 0.1 perdetik. Untuk menandingi tarif yang ditawarkan GSM maka Esia menawarkan layanan “bispak”. Bakrie Telecom (esia) merupakan operator telekomunikasi pertama di Indonesia yang perkembangannya sangat cepat dan salah satu provider yang menyediakan wireless pertama. Selain itu harga produknya yang murah membuat produknya diserbu para konsumen yang rata – rata kalangan menengah ke bawah. Keberanian Esia menantang tarif GSM dibuktikan dengan menawarkan layanan “Bispak” (bisa dipakai). Layanan “bispak” hanya dikenakan biaya Rp.2000 apabila konsumen ingin membandingkan tarif GSM (Telkomsel, Indosat, Excelcomindo) dengan tarif esia. Bakrie Telecom mempersilakan kepada seluruh pelanggan prabayar Esia untuk mencoba sesama GSM dengan mengirimkan SMS sesuai inisial kartu seluler GSM B, A, S, M, I (Bebas, AS, Simpati, Mentari, IM3) yang diinginkan ke nomor singkat 212. Apabila tariff GSM sesuai dengan tariff yang ditawarkan pada promosi penjualannya, maka Esia berani memberikan diskon 10%. Sedangkan apabila tariff GSM tersebut kemahalan, pelanggan dapat kembali lagi ke tariff esia secara gratis. Menurut Erik selaku perwakilan dari Bakrie Telecom, langkah ini merupakan “kegilaan” Bakrie untuk membuktikan bahwa tarif Esia merupakan yang termurah dari tarif GSM yang lebih mahal tiga kali untuk panggilan lintas operator dan bahkan lebih mahal 22 kali lipat untuk panggilan ke sesama operator.



BAB II

PEMBAHASAN


Contoh Kasus

Sindir tariff seluler ABC, PT. X tawarkan "PAKE BISA"


Rabu, 26/08/2009 13:25 WIB – Achmad Rouzni Noor II – detikinet
Jakarta – X menawarkan PEKE BISA kepada pelanggan X dengan biaya Cuma Rp 2000 kalau mau mencoba esame seluler prabayar milik operator tiga besar, Telkomsi, Indosart, dan Xtra Large, tanpa harus pakai kartu perdana GSM baru lagi.

Wakil Dirut X Encep Major menjelaskan, Pake Bisa merupakan singkatan dari fitur barunya, yakni “pake bisa Tarif Mana Pun”. Tarif yang ditawarkan adalah milik BASMI atau Bablas, Asal, Simpatik, Matahari, dan Im Sri..

“Lewat pake bisa yang kami tawarkan, kami ingin pelanggan X merasakan sendiri esame mana yang paling murah, X atau ABC,” kata Encep di sela peluncuran X PEKE BISA di Wisma nusantara, Jakarta , Rabu (26/8/2009).

X mempersilakan kepada seluruh pelanggan prabayar X untuk mencoba esame ABC dengan mengirimkan SMS sesuai inisial kartu seluler ABC B, A, S, M, I yang diingingkan ke nomor singkat 212.

“Pelanggan yang menggunakan esame ABC sesuai dengan esame yang dikenakan tiga operator seluler tersebut saat ini, akan kami beri bonus diskon 10%. Kalau mereka merasa esame provokatif Rp 0,1 milik operator ABC ini masih kemahalan, pelanggan boleh balik lagi ke esame X, gratis,” tukas Encep.

Menurut dia, langkah ini merupakan “kegilaan” X untuk membuktikan bahwa esame X merupakan yang termurah. “Sedangkan esame seluler ABC lebih mahal tiga kali untuk panggilan lintas operator dan bahkan lebih mahal 22 kali lipat untuk panggilan ke esame operator.”

Encep sendiri sadar, bahwa penggunaan kata “pake bisa” bisa menimbulkan konotasi dan interpretasi negatif, terlebih di bulan suci Ramadhan ini. “Kata pake bisa kami pakai setelah melalui perdebatan internal yang panjang. Akhirnya kami semua sepakat untuk tetap menggunakan singkatan ini dalam campaign kami. Buktinya, semua suka, kan ?”

http://www.perangtarifseluler.com/index.php?option=com_content&task=view&id=1274&Itemid=61

Layanan X PAKE BISA ( PAKE BISA Tarif Manapun ) adalah sebuah layanan inovatif bagi pelanggan X untuk mencoba dan membandingkan tariff ABC lewat kartu X. Dengan layanan ini kita dapat mencoba tariff ABC dengan hanya satu kartu X tanpa harus berganti kartu.

Tabel Perbandingan Tarif ABC dan Tarif X dengan Menggunakan Layanan PAKE BISA

Provider Tarif ABC - Tarif X
Bablas Rp. 600 - Rp. 2000
Asal Rp. 1000 - Rp. 2000
Simpatik Rp. 1000 - Rp. 2000
Matahari Rp. 300 - Rp. 2000
IM Sri Rp. 915 - Rp. 2000

Pada layanan ini x mengenakan tarif SMS Rp.50 + Ppn untuk pendaftaran dan biaya peralihan ke tariff abc sebesar Rp.2000 + Ppn. Layanan ini bukan untuk mencoba kartu abc ke handphone x melainkan hanya untuk mecoba tariff ABC melalui handphone X dengan diskon 10 % dibandingkan dengan tariff yang diberikan X.



BAB III

PENUTUP


Kesimpulan yang dapat ditarik pada kasus di atas yaitu :

* Pada provider merek X menyediakan fasilitas untuk membandingkan tariff dengan ABC dengan nama “PAKE BISA” (PAKE BISA tariff manapun). Layanan ini membutuhkan tariff Rp. 2.000 apabila ingin mencoba tariff lainnya.
* Provider ABC yang ada pada layanan ini yaitu B, A, S, M, I (BABLAS, AsAL, SimpatiK, MATAHARI dan Im SRI
* Layanan ini hanya mencoba tariff ABC lewat X bukan memakai kartu ABC pada handphone X.

· Tarif X PAKE BISA dapat berubah-ubah sewaktu-waktu mengikuti perubahan tariff dari kelima merk ABC yang Anda pilih. Serta waktu maksimum yang dibutuhkan untuk menyesuaikan perubahan tarif yang sewaktu-waktu dilakukan oleh operator ABC adalah 14 hari terhitung sejak operator tersebut melakukan perubahan harga.

· Tariff promo ABC yang bisa diikuti oleh X PAKE BISA adalah tarif promo yang memiliki masa promo yang lebih dari 1 (satu) bulan.

· Tarif promo ABC yang akan diimplementasikan di X PAKE BISA adalah tarif promo ABC yang mengacu pada tarif ABC yang berlaku area Jawa.

No comments: